POTENSI DESA LEMAHBANGDEWO
KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI
A.
POTENSI
a.
Potensi Sumber Daya
Manusia
Secara
umum potensi Sumberdaya manusia yang ada di Desa Lemahbangdewo Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi masih
sangat perlu ditingkatkan diberbagai bidang guna menunjang upaya percepatan pertumbuhan
perekonomian. Tingkat pendidikan usia kerja di
Desa Lemahbangdewo sebagian besar pada jenjang SD sederajat yaitu
sekitar 77,06 persen ( 75,85 persen tamat SD dan1,21 persen tidak tamat SD).
Sedangkan yang tamat
SLTP sederajat adalah 13.03 persen, sissanya 9,91 persen adalah tamatan SLTA
dan perguruan tinggi.Dari data yang ada juga diketahui bahwa jumlah warga yang
belum bisa baca tulis di Desa Lemahbangdewo cukup besar yaitu 412 orang yang
terdiri dari 203 orang laki-laki dan 209 orang perempuan. Dengan demikian,
secara umum kualitas Sumber Daya Manusia di Desa Lemahbangdewo masih perlu
untuk ditingkatkan.
Perekonomian
warga Desa Lemahbangdewo selama ini bertumpu disektor pertanian dengan mata
pencarian sebagian besar adalah petani yaitu mencapai 77,77 persen. Rinciannya
adalah 51,60 persen sebagai buruh tani dan 26,17 persen sebagai pemilik lahan,
sedangkan mata pencarian lain meliputi ; 5,05 persen sebagai dagang, 5,09
persen sebagai PNS/TNI/POLRI, dan 1,47 persen sebagai pekerja sector informal,
sisanya sekitar 0,23 persen adalah pensiunan.
Berikut
data potensi sumber daya manusia warga Desa Lemahbangdewo dalam berbagai aspek
:
Tabel 11
Potensi Sumber Daya Manusia
Berbagai Aspek
Desa Lemahbangdewo Kecamatan Rogojampi
Tahun 2015
NO
|
Uraian Aspek
|
Jumlah
|
Tingkat Pendidikan Penduduk
|
||
1.
|
Buta
Aksara dan Angka Latin
|
|
Laki-laki
|
6
|
|
Perempuan
|
6
|
|
2.
|
Angkatan
Kerja
|
1.395
|
Tidak
tamat SD
|
85
|
|
Tamat SD / sederajat
|
290
|
|
Tamat
SLTP / sederajat
|
534
|
|
Tamat
SLTA / sederajat
|
74
|
|
Lulusan
Akademi / Perguruan Tinggi
|
5
|
|
Kader
Pembangunan Desa
|
||
1
|
Jumlah
Kader Pembangunan Desa
|
2
|
2
|
Jumlah
Kader Pembangunan Desa Aktif
|
2
|
Tenaga
Medis dan Paramedis
|
||
1
|
Jumlah
Dokter
|
1
|
2
|
Jumlah
Bidan
|
1
|
3
|
Jumlah
Mantri Kesehatan\
|
-
|
4
|
Jumlah
Dukun Bayi
|
3
|
Terlatih
|
2
|
|
Tidak
terlatih
|
1
|
|
Keadaan
Sosial Ekonomi
|
||
1
|
Petani
|
137
|
2
|
Buruh
Tani
|
47
|
3
|
Pedagang
|
420
|
4
|
Pegawai
Negeri Sipil
|
24
|
5
|
TNI
/ POLRI
|
5
|
6
|
Pensiunan
|
6
|
7
|
Tukang
Cukur
|
2
|
8
|
Tukang
Batu
|
23
|
9
|
Tukang
kayu
|
43
|
10
|
Tukang
jahit
|
21
|
11
|
Tukang
Sumur
|
8
|
12
|
Tukang
Becak
|
12
|
13
|
Tukang
Kue
|
12
|
14
|
Tukang
Jam
|
1
|
15
|
Tukang Pijat
|
7
|
16
|
Tukang Las
|
5
|
17
|
Tukang
Besi / Pandai Besi
|
1
|
18
|
Tukang
Anyaman
|
2
|
19
|
Tukang
Rias
|
4
|
20
|
Satpam
|
5
|
21
|
Sopir
|
15
|
22
|
Seniman
|
15
|
23
|
Makelaran
|
10
|
24
|
Reparasi
Elektronik
|
12
|
25
|
Reparasi
sepeda motor
|
7
|
26
|
Reparasi
Mobil
|
2
|
27
|
Pemulung
|
12
|
29
|
Meubel
|
1
|
Sumber data: Kantor Desa Lemahbangdewo Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi
|
Sebagaimana telah diuraikan pada awal Bab ini, Desa Lemahbangdewo adalah
sebuah desa di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang terletak dipertengahan dari
Pusat Pemerintahan Kabupaten dengan kondisi sebagian besar wilayah desa berupa
wilayah Petanian yakni sekityar 50.1 % dari seluruh luas wilayah desa. Sedangkan wilayah desa yang digunakan sebagai lahan pemukiman
sekitar 14.49 persen, yang digunakan sebagai lahan perkebunan sekitar 3,87
persen. Perekonomian desa pada umumnya bertumpu pada sektor pertanian lain
halnya dengan Desa Lemahbangdewo Sektor pertanian yang biasanya menjadi tumpuan
sebagian masyarakat pedesaan bukan satu-satunya harapan bagi Desa Lemahbangdewo
untuk diolah dan digali serta ditingkatkan dengan berbagai cara intensif dan
konstruktif.namun masih ada bidang perindustrian yang juga dapat menopang
perekonomian masyarakat.
Berikut data potensi sumber daya alam yang meliputi Orbitasi (Jarak
dari Pusat Pemerintah ), luas Wilayah Desa Lemahbangdewo menurut penggunaan dan
Kesuburan Tanah :
Tabel 12
Kecamatan Rogojampi Kabupaten
Banyuwangi
Tahun 2015
No
|
Uraian
|
Luas (Ha)
|
1.
|
Luas Desa
|
161.080
|
2.
|
Luas Wilayah Permukiman
|
17.759
|
3.
|
Luas Wilayah
Bangunan, meliputi kantor, sekolah, pasar, tempat ibadah, jalan dll.
|
5.525
|
4.
|
Sawah
|
125.67
|
5.
|
Ladang
|
-
|
6
|
Hutan
|
-
|
7
|
Tanah Wakaf / kuburan/ lahan
krits
|
4
|
8
|
Daerah resapan air
|
-
|
9
|
Rawa yang sudah dimanfaatkan/
tambak
|
-
|
10
|
Tempat rekreasi dan olah raga
|
-
|
Sumber data: Kantor Desa Lemahbangdewo Kecamatan
Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
Tabel 13
Kesuburan Tanah Desa Lemahbangdewo
Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi
No
|
Tingkat
Kesuburan
|
Luas
|
1.
|
Subur
|
125.675 Ha
|
2.
|
Sedang
|
- Ha
|
3.
|
Kritis
|
- Ha
|
Total
|
125.675 Ha
|
Sumber data: Kantor Desa Lemahbangdewo Kecamatan Rogojampi Kabupaten
Banyuwangi
c. Sektor Pertanian
Potensi Sumber Daya Alam sektor
pertanian yang sudah dikelola meliputi, Hasil padi, palawija, sayuran,
buah-buahan, dan hasil tanaman perkebunan.hasil pertanian rata - rata tiap
tahun paling banyak di Desa Lemahbangdewo adalah Jenis padi sebanyak 8,5 ton/Ha,
selain itu juga, kelapa, pisang, semangka yaitu sebanyak 2,5 Ton/ Ha,
kemudian jenis
sayur – sayuran meliputi tomat, pare’, cabe, mentimun,
terong yaitu sebanyak 5 Ton/Ha, sedangkan hasil palawija meliputi kedelai,
kacang tanah, kacang hijau, jagung, ubi jalar dan ubi kayu sekitar 2,5 to/Ha.
Melihat luasnya wilayah dan tingkat
kesuburan lahan Desa Lemahbangdewo belum maksimal pemanfaatannya. Oleh karena
itu melalui RPJMDes ini seluruh warga Desa Lemahbangdewo berharap pemerintah
dapat memberikan perhatian guna peningkatan hasil-hasil pertanian di Desa Lemahbangdewo
Berikut
data hasil pertanian dan hasil tanaman perkebunan di Desa Lemahbangdewo :
Tabel 14
Hasil Pertanian
Rata-rata Desa Lemahbangdewo
Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2015
No
|
Jenis
Hasil Pertanian
|
Luas/
Ha
|
Hasil/
Ton/ Ha
|
1.
|
Padi
|
4
|
|
2.
|
Palawija meliputi;
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, jagung, ubi jalar, ubu kayu
dll.
|
-
|
|
3.
|
Sayuran meliputi;
tomat, bawang merah, cabe, mentimun, dll.
|
-
|
|
4.
|
Buah-buahan
meliputi; pisang, mangga, semangka dll.
|
-
|
Tabel
15
Hasil Tanaman
Perkebunan Desa Lemahbangdewo Kecamatan Rogojampi
Tahun 2010
No
|
Jenis Hasil Perkebunan
|
Luas/ Ha
|
Hasil/ Ton/ Ha
|
Perkebunan
Negara
|
|||
1.
|
Kopi
|
-
|
-
|
2.
|
Karet
|
-
|
-
|
Sumber data : Kantor Desa Lemahbangdewo
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
d. Sektor Peternakan
Populasi terbesar adalah jenis unggas
yang meliputi ayam, itik,mentok dan lain-lain yaitu sekitar 10.000 ekor (95,25
persen dari jumlah populasiternak yang ada). Sedangkan jenis ternak sapi
sekitar 245 ekor ( 2,33 persen) dan jenis ternak kambing 244 ekor (2,32
persen).
Melihat kondisi alam Desa Lemahbangdewo yang cukup subur
dengan banyak tanaman pakan ternak yang bisa tumbuh, sehingga ketersediaan
pakan ternak di Desa Kebaman sangat cukup walaupun dimusim kemarau, maka
potensi disektor ini belumlah optimal pemanfaatannya terutama jenis ternak sapi
dan kambing. Oleh karena itu perhatian dari pemerintah terutama dari Dina
Perternakan sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan sektor Peternakan di Desa
Lemahbangdewo.
Berikut data jumlah ternak di Desa Lemahbangdewo Kondisi
tahun 2010 :
Tabel 16
Jumlah Ternak Desa Lemahbangdewo
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi Kecamatan Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2015
No
|
Jenis Ternak
|
Jumlah
|
1.
|
Sapi
|
5 ekor
|
2.
|
Kambing
|
80 ekor
|
3.
|
Unggas
meliputi; ayam, itik, menthok dll.
|
400 ekor
|
Sumber data: Kantor Desa Lemahbangdewo
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
e.
Sektor Industri
Potensi
sektor industri yang sudah dikembangkan di Desa Lemahbangdewo Kecamatan
Rogojampi Kabupaten Banyuwangi masih bersifat 'home industry' meliputi industri
meubelair, industri pembuatan tahu dan tempe dan industri kerajinan rumah
tangga seperti anyaman bambu, anyaman lidi, dan kerajinan perak yang sudah di
kenal tingkat nasional. Serta kegiatan industri pembuatan batu merah.
Oleh karena itu melalui RPJMdes ini masyarakat Desa Lemahbangdewo
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi sangat berharap ada
perhatian dari pemerintah dalam pengembangannya, yaitu dalam bentuk bantuan
pelatihan manajemen dan terutama permodalan.
A.
MASALAH
Dinamisasi
yang terjadi di masyarakat Desa Lemahbangdewo Kecamatan Rogojampi Kabupaten
Banyuwangi ditandai dengan bergesernya sifat pasif warga menjadi aktif dan kooperatif dalam setiap kegiatan
pembangunan desa. Namun demikian masih banyak rangkaian masalah yang bisa
menjadi penyebab kemandekan setiap proses dan kegiatan pembangunan yang antara
lain :
1.
Masih
kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak bumi dan bangunan (PBB).
2.
Belum
adanya Peraturan Daerah yang mengatur lebih lanjut tentang Desa utamanya
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
3. Masih kurangnya kepedulian masyarakat untuk
memelihara kelestarian hasil pembangunan dan lingkungan hidup lainnya.
4. Masih adanya anggapan masyarakat yang keliru
terhadap bantuan yang diberikan oleh Pemerintah terutama bantuan yang bersifat
Modal Usaha / perguliran yang sebenarnya digunakan untuk pemberdayaan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga bantuan-bantuan tersebut tidak
dimanfaatkan dengan baik.
5. Masih adanya kenakalan Remaja yang putus sekolah dan
tidak mempunyai pekerjaan sehingga sering melakukan minuman-minuman keras (
Narkoba ) yang menyebabkan terjadinya tindakan Kriminal.
6. Belum maksimalnya fungsi beberapa lembaga yang ada
di desa Desa Lemahbangdewo Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi yang
menyebabkan ketergantungannya terhadap Kepala Desa, sehingga partisipasi
masyarakat kurang maksimal.
7. Masih rendahnya tingkat penghasilan perangkat Desa
sehingga kegiatan Pemerintahan Desa masih terkendala oleh kebutuhan Perangkat
akan pemenuhan kebutuhan sehari-hari..
8. Masih rendahnya tingkat pendapatan asli desa dilihat
dari kebutuhan Pemerintahan Desa.
9. Adanya terlambatnya Alokasi Dana Desa Lemahbangdewo
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi dari yang seharusnya dapat
terealisasi, sehingga dapat menjadi suatu penghambat proses Pemerintahan Desa Lemahbangdewo
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
10. Kurang meratanya pembangunan di setiap wilayah
dusun, yang disebabkan oleh keterbatasan anggaran biaya sehingga dibuat suatu
perencanaan dari bawah berdasarkan kebutuhan prioritas wilayah.
11. Terlalu adanya keterikatan aturan tentang pembagian
anggaran ADD tiap masing masing pos, sehingga yang terjadi adalah perencanaan
pembangunan desa berdasarkan porsentase maksimal anggaran ADD, bukan
perencanaan yang berdasarkan prioritas kebutuhan pembangunan.
12. Perlu adanya perbaikan dan peningkatan swadaya
masyarakat yang dapat menunjang pembangunan di segala bidang dengan upaya
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan swadaya masyarakat di
segala bidang kehidupan masyarakat yang diharapkan bermuara pada kemandirian.